Kamis, 11 April 2013
Tips Membuat Desain Publikasi yang Efektif
Ilmu grafis tutorial desain tips membuat desain publikasi yang efektif menarik seperti poster flyer dan baliho kegiatan atau promo iklan untuk menggaet konsumen. Membuat desain publikasi sebenarnya gampang, cuma bermodalkan bisa menggunakan Corel Draw atau Photoshop, tapi masalahnya adalah bagaimana membuat publikasi cetak yang effektif, itu yang susah. Nah,gimana supaya publikasi jadi effektif? atau paling gak diperhatiin orang lah.
Sudah umum dalam hal publikasi seperti poster, bilboard, baliho dan selebaran menggunakan warna mencolok, tulisan besar-besar, gambar lucu, ada contact person dan sebagainya. Namun banyak yang tidak mengetahui cara membuat desain publikasi yang menarik sekaligus bisa menggaet konsumen. Pembahasan ini sebenarnya bermula dari hal yang sepele, ada seorang teman yang ingin membuat poster sebuah acara seminar. Namun setelah melihat konten poster yang ditawarkan, saya harus berusaha keras untuk meyakinkan bahwa apa yang ditampilkan tidak harus selalu melulu tulisan yang berjubel. Lihat pada tips membuat desain brosur menarik yang menjadi bahan referensi tulisan ini.
Terkait hal tersebut dalam dunia desain ada proses kreatif desain yang terlompati (ingat! desain berawal dari briefing, kemudian olah ide kreatif berupa draft, kemudian baru desain di media komputer terakhir adalah presentasi). Loh, iya begini ceritanya. Ketika ada briefing, maka kita akan disodorkan serangkaian perintah dan akan dijabarkan dalam karya desain (publikasi poster). Padahal teman saya itu sudah membuat tulisan yang buuuuuanyak, dengan ide posternya juga. Jika keadaannya begini maka kita sebagai desainer perlu untuk mengingatkan atau memberi saran bahwa briefing adalah apa yang ingin ditonjolkan. Bukan apa yang ditampilkan, meskipun ada beberapa hal yang tidak bisa dirubah melalui rekayasa ide.
Alih alih dalam bidang desain komunikasi visual adalah pertama menggaet untuk membaca (menarik) dan ada informasi yang menunjang, itu saja. Nah klu terlalu banyak informasi, ya CP nya tidak fungsi. Nah ada serangkaian cara agar publikasi menjadi efektif, berikut diantaranya.
BUAT HEADLINE yang MENARIK
Headline adalah bagian yang paling terlihat oleh pembaca publikasi. Fungsi headline adalah menarik minat target publikasi untuk membaca. Ada dua hal yang harus kita perhatikan waktu menentukan headline sebuah publikasi. Yang pertama adalah headline harus dibuat semenarik mungkin dengan cara membuat headline se-provokatif mungkin tetapi tetap menggambarkan secara keseluruhan hal yang kita tawarkan. Contoh kasus, misalnya untuk sebuah acara seminar “Mengatasi Virus Komputer Tanpa Anti Virus”, headline SEMINAR VIRUS memang representatif tetapi tidak provokatif. Coba bandingkan dengan headline BEBASKAN KOMPUTER ANDA DARI VIRUS !! Mana yang lebih relevan dan signifikan?
Hal berikutnya adalah buat publikasi selalu melibatkan target atau calon konsumen, singkatnya gunakan kalimat yang mengajak konsumen berinteraksi. pernah liah sebuah publikasi headline begini : DICARI PO atau DIBUTUHKAN PO. Nggak ada yang salah sih dengan publikasi ini, hanya saja tidak menyentuh target aja, pengiklan hanya menyatakan bahwa dia membutuhkan PO tanpa ada upaya mengajak interaksi target. Coba bandingkan dengan headline Anda ingin menjadi PO? atau Jadilah seorang PO, Pembaca akan merasa diajak berinteraksi, sehingga seolah-olah ada interaksi antara pembaca dan publikasi yang dibuat.
Khusus untuk publikasi sebuah acara atau event, biasanya yang dijadikan headline adalah nama acara atau nama event tersebut. Gimana caranya supaya publikasi berjalan effektif? Kalau untuk kasus ini nama acaranya saja yang dibuat memenuhi kriteria untuk jadi headline yang bagus.
ISINYA LENGKAP NAMUN RINGKAS
Dalam sebuah publikasi semua informasi disampaikan dalam isi. Saran, kalau membuat publikasi, buat informasi yang kalian sampaikan dalam publikasi selengkap dan sedetail mungkin. Kalau publikasi yang kalian buat tentang suatu acara, buat pembaca setelah melihat publikasi mengerti acara apa yang dipublikasikan, begitu juga kalau publikasi tentang suatu produk. Jangan ragu-ragu untuk menggunakan gambar illustrasi dalam isi sebuah publikasi. Karena sebuah gambar mencerminkan sejuta tulisan.
Tapi hati-hati karena setiap orang bisa mengartikan gambar dengan cara yang berbeda-beda dan kemungkinan akan menimbulkan pengertian yang divergen (bermacam-macam). Kalau bisa cantumkan contact person, untuk membantu pembaca kalau ada sesuatu yang kurang jelas dalam publikasi. Tapi jangan buat publikasi isinya cuman contact person saja.
BAHASANYA DISESUAIKAN DENGAN TARGET KONSUMEN
Sebuah publikasi yang baik selalu menggunakan bahasa yang familiar dan mudah dimengerti oleh targetnya. Ingat tingkat pemahaman konsumen adalah inti publikasi yang erat kaitannya dengan komunikasi visual. Jadi sebelum membuat publikasi sebaiknya analisi terlebih dahulu siapa saja yang akan menjadi target publikasi kita. Kalau targetnya masyarakat umum yang kurang mengerti komputer jangan pernah menggunakan istilah-istilah komputer yang ngejelimet alias ruwet.
Kalau targetnya orang-orang yang belum tentu ngerti bahasa inggris jangan sekali-kali pake bahasa inggris dalam publikasinya. Tapi tentu kalau kita sudah tau pasti targetnya adalah orang-orang yang bisa bahasa tertentu, ya jangan ragu-ragu pakai bahasa tersebut dalam publikasi karena akan lebih menyentuh target. Kira-kira gampangnya begitu.
ILLUSTRASI DESAINNYA
Desain dalam sebuah publikasi selain sebagai pemanis dapat juga berfungsi untuk menajamkan maksud publikasi dan menarik mata pembaca untuk melihat dan membaca. Oleh karena itu desain publikasi harus sesuai dengan maksud dan tujuan publikasi dibuat. Kalau publikasi dibuat dengan tujuan untuk menjual suatu produk barang paling tidak ada gambar barang yang akan dijual tersebut.
Sedangkan untuk menarik mata pembaca biasanya desain dibuat menggunakan warna-warna yang mencolok dan terapkan filosofi warna. Pesan terakhir dalam membuat desain, desain memang penting dalam sebuah publikasi tetapi apabila desain tersebut terlalu berleihan justru akan membuat orang lain berpendapat bahwa publikasi tersebut norak dan menjadi tidak effektif karena yang membaca akan ill-feel duluan,hahahahaha
PEMILIHAN HURUF HARUS TEPAT
Untuk sebuah publikasi sebaiknya pilih huruf yang mudah dibaca dan simple. Karena huruf adalah komponen penyusun informasi yang disampaikan dalam publikasi. pernah liat sebuah publikasi, bagus sih, warna yang dipilih cukup mencolok (orange), desain tidak terlalu norak, isi publikasinya tentang suatu acara yang akan dilaksankan dalam waktu dekat. Pemilihan huruf dipelajari dalam tipografi makro yang mengedepankan filosofi, sasaran konsumen dan penggunaan huruf itu sendiri.
Tapi waktu cari tahu informasi kapan akan dilaksanakannya acara tersebut, kok ngaak ada ya. Terus cari di publikasi tersebut sampai beberapa lama, ternyata waktu pelaksanannya tertulis besar di tengah publikasi, tetapi dengan huruf yang terlalu keren sehingga saya kira sebelumnya itu gambar. Cukup merepotkan juga kan kalau salah memilih huruf untuk sebuah publikasi, bayangkan kalau yang baca publikasi itu nggak sabaran? Pastinya informasi tidak akan kesampaian.
Yah kira-kira seperti itu. Pesan terakhir buat temen-temen yang suka buat publikasi. Satu hal yang jangan pernah kalian lupakan dalam membuat publikasi yaitu jangan terlalu HIPERBOLIS. Buat publikasi iti penting tapi kejujuran konten desain dalam mempublikasikan hal tertentu lebih penting.
Semoga Anda menikmati artikel ini dan jangan lupa bergabung dengan teman-teman yang lain di Facebook AhliDesain, dan ikuti Twitter saya. Jika Anda menyukai artikel-artikel dari saya jangan lupa untuk memasukkannya dalam subscribe ke ahlidesain RSS Feed.
Bila ada yang ditanyakan, saran, tanggapan dan ide kreatif silakan isi pada komentar, saya akan mencoba menjawab secepat dan sebaik mungkin.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar