Kamis, 11 April 2013

Tips memilih warna untuk karya desain grafis Modal Bisnis, modal usaha

Warna adalah salah satu elemen yang cukup penting dalam desain grafis. Dalam ilmu seni rupa, warna bisa mewakili emosi dari karya tersebut sehingga pesan dari karya tersebut bisa lebih mudah diterima oleh audience. Elemen warna dalam desain grafis juga memiliki fungsi tersebut untuk lebih detailnya bisa dibaca pada artikel saya berikut. Banyak pemula desain terutama desain grafis gamang dan kesulitan dalam pemilihan warna. 

Maklum, seorang desainer grafis tidak akan dianggap pakar bila tidak menguasai bidang ini. Kesalahan pemilihan warna bisa berakibat fatal. Warna – warna tertentu dapat menyebabkan mata cepat lelah, jika tidak dipadukan dengan warna yang cocok. Semua orang punya selera sendiri dalam hal pemilihan kombinasi warna namun terdapat satu titk temu dalam hal ini, harmoni. Bagi mereka yang kesulitan untuk menentukan pilihan kombinasi warna bagi websitenya, mungkin situs di bawah ini dapat memberikan inspirasi tersendiri dalam pemilihan warna. 

 1. Color Scheme Designer Pada intinya tools ini memberikan kemudahan pada kita untuk membuat kombinasi warna yang pas dengan hanya menggeser mouse. Kombinasi warna yang dihasilkan lumayan bagus, tapi tentu saja harus dipilih lagi sesuai kebutuhan. tips pemilihan warna untuk desain grafis menggunakan color sceme designer 

 2. Color Schemer Pada web ini kita tidak bisa membuat kombinasi warna secara interaktif, tetapi web ini menyediakan beberapa kombinasi warna menarik yang telah dibuat oleh para member. Disini kita dapat ng-search kombinasi warna yang diinginkan misal “green”, “dark”, de el el tips pemilihan warna untuk desain grafis menggunakan color schemer 

 3. Adobe Kuler Website ini menjadi populer diantara lainnya karena memang didominasi oleh para desainer grafis dari komunitas photoshop yang bisa diakses secara langsung menggunakan beberapa software adobe. Selain populer, pilihan template yang banyak membuat website ini juga digemari. Cara memakainya juga lumayan gampang. Ketersediaan komunitas pengguna kuler ini sebanding dengan akses websitenya yang agak lemot berbasis flash apps. tips pemilihan warna untuk desain grafis menggunakan adobe kuler 

 4. Aviary Pengoperasian website ini dipilah-pilah dengan beberapa kategori untuk akses page yang cepat dan mudah. Tampilannya yang cerah membuatnya enak dipandang dan tentu saja akan mudah mengoperasikannya demi kepentingan karya desain kita. tips pemilihan warna untuk desain grafis menggunakan aviary 

 5. Pictaculous Hal tersulit dalam mendesain sebuah web adalah memilih warna. Namun saat ini banyak alat bantu dalam pemilihan warna. Kita tidak lagi repot memilih tema warna untuk gambar tertentu menggunakan pictaculous. Pertama siapkan gambar sebagai sample warna pantone . Menggunakan pictacuulous cukup handy yang didalamnya ada pancuan warna dan langsung disambungkan dengan saran dari kuler dan colourlovers. Sekilas dapat dirangkum sebagai berikut. Pertama buka situs pictaculous dari browser Anda browse gambar sample klik tombol get my palette. Setelah proses selesai scroll ke bawah, akan tampil palette kita dan beberapa saran warna dari kuler dan dari colour lovers sang inspirator tips pemilihan warna untuk desain grafis menggunakan pictaculous 

 6. Color Hunter Pencarian warna adalah spesialisasinya. tips pemilihan warna untuk desain grafis menggunakan colorhunter 

 7. Color Combinations | Color Schemes | Color Palettes Website khusus warna yang dinamai colorcombos ini menyertakan hasil warna labs nya dengan menuliskan sebagai combo atau combos. Layak dicoba, karena warna-warna yang dipilihkannya adalah warna cerah yang biasa kita jumpai di halaman website. tips pemilihan warna untuk desain grafis menggunakan colorcombos 

 8. Colr Colr adalah pendatang baru untuk urusan warna. Namun, ada satu fasilitas penting disini yaitu pemilihan warna fetch atau grab dari warna website terkenal seperti yahoo, reddit atau website lainnya yang sudah ada di internet. Cara ini seperti mengambil sample dari situs desain atau situs grafis desain yang sudah ada. Lebih gampang dilihat hasilnya. tips pemilihan warna untuk desain grafis menggunakan color 

 9. ColorJack: Sphere (Color Theory Visualizer) Color jack sebagai situs penyedia warna untuk desainer mengunggulkan penggunaan lingkaran warna da hasilnya bisa langsung diexport via software desain seperti adobe illustrator, photoshop, dan lain sebagainya. tips pemilihan warna untuk desain grafis menggunakan colorjack 

 10. Veerle’s Topp, Daily Color Scheme Color scheme yang banyak diminati oleh para desainer grafis juga dilirik oleh website ini. Walaupun masih baru akses ke situs desain ini bisa menjadi pilihan untuk mencari warna. Bisa download scheme dengan ekstensi dari software desain seperti AI dan photoshop juga lainnya. tips pemilihan warna untuk desain grafis menggunakan dailycolorscheme 

 11. ColorBlender Sayang sekali ketika artikel ini dibuat, akses menuju web ini tidak bisa terlaksana. Sekilas tentang website ini kinerjanya hampis sama yaitu memilihkan warna untuk Anda. Yang berbeda adalah warna-warna yang ditampilkan adalah hasil blen atau percampuran antara warna-warna sehingga Anda lebih bisa memilih warna dengan adanya pilihan yg ta terbatas. 

 12. Colour Lovers Situs terfavorit yang dibuat tahun 2004 ini dilengkapi dengan template yang super banyak dan saran pemilihan warna yang matching. Bantuan dari komunitas dengan sharing warna yang didapatkannya membuat situs ini unggul dibidangnya. Lihat saja adobe kuler sangat mirip dengan situs ini hanya beda flash doank. tips pemilihan warna untuk desain grafis menggunakan colourlovers 

 13. Pantone Sesuai dengan namanya, website ini memang spesial dibidang pantone menggunakan geo system akurat. Saya mengatakan akurat karena ada beberapa pakar warna yang tersusun dalam catalog warna adalah seni plus ilmu perhitungan terutama situs ini menyediakan opsi ORIGINAL PANTONE MATCHING SYSTEM. Nah kita bisa coba situs ini jika menginginkan tampilan pantone senada alias tidak norak. tips pemilihan warna untuk desain grafis menggunakan pantone 

 Nah dari sekian banyak pilihan ini hampir semua support CMYK, RGB, dan SRGB. Sehingga bisa diaplikasikan dalam karya grafis kita dalam bentuk apapun, baik digital, printed, keperluan theme handphone dan tampilan website. Ada satu tips jika Anda tidak bisa mengakses website dan cara ini cukup jadi Andalan para desainer grafis yang sudah mahir silakan akses artikel berikut. Selamat mecoba dan berekpresi melalui warna.

Tips Desain Baliho Banner dan Billboard

Tips Desain Baliho Banner dan Billboard Gunakan huruf yang besar yang cocok dengan headline atau title. Anda bisa melihat contoh font tersebut disini. Dan untuk konsep desain utama silakan baca disini. Bahkan billboard dan baliho mempunyai kemiripan desain poster. Jika resource gambar (gambar untuk desain) adalah bitmap maka sebaiknya sudah berukuran besar dengan resolusi 300px/ich (kualitas gambar bagus dengan ukuran yang besar juga), hal ini dibuat agar hasil printing dan scalabilitas (ukuran pembesaran) tidak terlalu tetap dalam kondisi prima alias berkualitas, tidak blur atau pecah bahkan berbintik. Pada coreldraw setelah selesai lebih baik file diexport ke JPEG dg resolusi 300 dpi dan original size serta image with CMYK. Semakin besar ukurannya maka resolusi harus dikurangi termasuk prosentasi size nya. Perlu diketahui bahwa resolusi dan kualitas gambar akan berbanding lurus dengan ukuran file. Proses akhir cetakan untuk memperbanyak menggunakan mesin digital printing upayakan file terkonvert atau di-export ke file JPG dengan proses warna CMYK bukan RGB. Kenapa harus CMYK, alasannya adalah digital printing menggunakan format CMYK yang notabene lebih baik dalam hal cetak. Ketika mengedit atau membuat juga mengerjakan desain harus menggunakan format warna CMYK sekali lagi CMYK karena hukumnya Wajib untuk printing atau percetakan. Baca ulang perbedaan RGB dan CMYK untuk mengetahui alasan pokok dalam masalah ini Jika ukuran banner sangat besar misal : 2m x 3m, 3m c 4m, 3m x 5m, 10m x 2m, 25m x 3m dan ukuran big size lainnya pakai alternatif resolusi 96 atau 100 dpi. Namun jika komputer Anda adalah super komputer dengan kapasitas besar sebaiknya tetap menggunakan 300px/ich pada ukuran tersebut. Jangan membuat ukuran banner khususnya yang besar dan panjang dengan ukuran asli, pakai ukuran image sizenya dengan setengahnya misal ukuran 3×5 meter di perkecil 1.5 x 2.5m dg resolusi 100dpi (di potoshop) kalau komputer Anda tidak kuat berkerja. Tidak perlu dipaksa, namun tentu saja hasil akan berbeda tapi masih dalam batas kewajaran. Usahakan memory sizenya di sheetnya tidak melebihi 500mb ( maksudnya memory yg dibutuhkan saat mengerjakan desain tersebut, biasanya bisa dilihat di toolbar nav bawah misal Doc: 100M : 50M. Nah jika memory ini melebihi maka sebaiknya ubah memory swap Anda. Saya menggunakan memory swap / chache memory 4GB. Memory chache ini memang sudah sebaiknya diganti dari defaultnya, biasanya software sudah menyertakan fasilitas ini. Jika tidak ada maka ubah memory chache pada Operating System-nya. Sebaiknya Anda mencari resource tambahan atau gambar sumber terkait untuk mendesain jika yang ada adalah gambar resolusi besar namun kualitas tidak bagus. Jangan memaksakan gambar yang tidak optimal karena sangat mempengaruhi hasil dan kualitas, sebagus apapun desain akan mengurangi mutu jika gambar pecah atau blur. Ukuran area desain yang akan tercetak atau di print selalu dibuat berukuran lebih besar daripada ukuran yang akan dicetak. Biasanya ditandai dengan lingkaran berwarna cmyk dengan tanda plus ‘+’ pada saat dicetak. Jadi buat ukuran desain melebihi ukuran cetakan. Selalu periksa hasil akhir desain Anda, cek bila ada gambar pecah, blur, detail dan objek yang tidak perlu. Akan lebih baik ketika file desain akhir (biasanya ditandai “nama file+final”) tersedia dalam berbagai format file cross software. Seperti EPS, TIFF dan JPEG; jangan lupa file mentah CDR atau PSD juga disertakan jika sewaktu-waktu ada pengubahan.. Sebenarnya masih banyak tips yang lebih mendetail untuk medesain baliho dan billboard, tips diatas merupakan tips dasar dan paling pokok dalam mendesain baliho dan bilboard yang notabene untuk dicetak. Dasar-dasar pengerjaan desain printing yang wajiba diketahuai adalah seputar resolusi dan size serta pixel, dalam artian diluar teknis sejauh mana skill desainer tersebut mengerjakannnya. Contoh Desain Billboard dan Baliho Creative Ads Billboard Design Unique Billboard Professional Design Contoh desain baliho dan bilboard menarik Contoh desain baliho dan billboard kreatif Desain Periklanan pada Billboard dan Baliho Bagi Anda yang ingin menambahkan tips berdasarkan pengalaman-pengalamannya silahkan ditulis di pesan komentar dibawah postingan ini. Nanti akan saya masukkan dalam list di atas untuk tips yang tepat. Semoga Anda menikmati artikel ini dan jangan lupa bergabung dengan teman-teman yang lain di Facebook AhliDesain, dan ikuti Twitter saya. Jika Anda menyukai artikel-artikel dari saya jangan lupa untuk memasukkannya dalam subscribe ke ahlidesain RSS Feed. Bila ada yang ditanyakan, saran, tanggapan dan ide kreatif silakan isi pada komentar, saya akan mencoba menjawab secepat dan sebaik mungkin.

Tips kemampuan dasar bagi desainer grafis pemula

Bagi Anda sebagai desainer grafis ataupun calon desainer grafis, kemampuan dalam menggunakan perangkat lunak grafis seperti CorelDraw, Adobe PageMaker, Adobe Photoshop dan lain sebagainya tidaklah cukup. Produk teknologi seperti ini sejatinya hanyalah alat pendukung pekerjaan desain, yang kalau bukan jiwa kreatif kita yang menggerakkannya, hasilnya juga tidak seperti yang diharapkan. Banyak sekali orang-orang menyebut dirinya desainer grafis dengan hanya mengandalkan pengetahuan penggunaan perangkat lunak komputer grafis, tetapi tidak mengasah dan menambah wawasannya dengan membaca teori seni dan desain serta ilmu komunikasi. Mengapa? Sebab seni berperan dalam hal keteraturan dan keindahan dalam mendesain media publikasi. Sedangkan ilmu komunikasi berperan dalam memahami posisi desainer grafis sebagai komunikator yang sedang menyusun pesan yang hendak dibaca oleh komunikan (si penerima pesan. Yang saya lihat banyak orang mengoleksi buku-buku komputer grafis ketimbang buku tentang teori estetika, teori desain atau ilmu komunikasi. Walaupun sesungguhnya kita tanpa sadar memang menerapkannya. Sebelum melangkah lebih jauh, ada baiknya kita mengetahui apa itu desain grafis. Definisi Desain Grafis: adalah salah satu bentuk seni lukis (gambar) terapan yang memberikan kebebasan kepada sang desainer (perancang) untuk memilih, menciptakan, atau mengatur elemen rupa seperti ilustrasi, foto, tulisan, dan garis di atas suatu permukaan dengan tujuan untuk diproduksi dan dikomunikasikan sebagai sebuah pesan. Gambar maupun tanda yang digunakan bisa berupa tipografi atau media lainnya seperti gambar atau fotografi.Desain grafis umumnya diterapkan dalam dunia periklanan, packaging, perfilman, dan lain-lain. Beberapa tokoh menyatakan pendapatnya mengenai desain grafis, saya ambil dari situs http://id.wikipedia.org/ Menurut Suyanto desain grafis didefinisikan sebagai ” aplikasi dari keterampilan seni dan komunikasi untuk kebutuhan bisnis dan industri”. Aplikasi-aplikasi ini dapat meliputi periklanan dan penjualan produk, menciptakan identitas visual untuk institusi, produk dan perusahaan, dan lingkungan grafis, desain informasi, dan secara visual menyempurnakan pesan dalam publikasi. Sedangkan Jessica Helfand dalam situs http://www.aiga.com/ mendefinisikan desain grafis sebagai kombinasi kompleks kata-kata dan gambar, angka-angka dan grafik, foto-foto dan ilustrasi yang membutuhkan pemikiran khusus dari seorang individu yang bisa menggabungkan elemen-eleman ini, sehingga mereka dapat menghasilkan sesuatu yang khusus, sangat berguna, mengejutkan atau subversif atau sesuatu yang mudah diingat. Menurut Danton Sihombing desain grafis mempekerjakan berbagai elemen seperti marka, simbol, uraian verbal yang divisualisasikan lewat tipografi dan gambar baik dengan teknik fotografi ataupun ilustrasi. Elemen-elemen tersebut diterapkan dalam dua fungsi, sebagai perangkat visual dan perangkat komunikasi. Menurut Michael Kroeger, visual communication (komunikasi visual) adalah latihan teori dan konsep-konsep melalui terma-terma visual dengan menggunakan warna, bentuk, garis dan penjajaran (juxtaposition). Warren dalam Suyanto memaknai desain grafis sebagai suatu terjemahan dari ide dan tempat ke dalam beberapa jenis urutan yang struktural dan visual. Sedangkan Blanchard mendefinisikan desain grafis sebagai suatu seni komunikatif yang berhubungan dengan industri, seni dan proses dalam menghasilkan gambaran visual pada segala permukaan. Kategori Desain Grafis Secara garis besar, desain grafis dibedakan menjadi beberapa kategori: Printing (Percetakan) yang memuat desain buku, majalah, poster, booklet, leaflet, flyer, pamflet, periklanan, dan publikasi lain yang sejenis. Web Desain: desain untuk halaman web. Film termasuk CD, DVD, CD multimedia untuk promosi. Identifikasi (Logo), EGD (Environmental Graphic Design) : merupakan desain profesional yang mencakup desain grafis, desain arsitek, desain industri, dan arsitek taman. Desain Produk, Pemaketan dan sejenisnya. Apa saja hasil karya desain grafis bisa dilihat pada halaman berikut. Setelah mengetahui apa saja hasil karya desain grafis dan begitu pula arti desain grafis, saatnya kita akan memahas apa saja yang harus dikuasai pertama kali oleh seorang desainer grafis. 1. Nirmana Nirmana adalah ilmu yang mempelajari tentang elemen-elemen desain grafis beserta prinsip-prinsip desain grafis. Didalamnya kita akan mempelajari tentang garis, bentuk, ruang, tekstur, warna dan lain sebagainya. 2. Typografi Tipografi merupakan suatu ilmu dalam memilih dan menata huruf dengan pengaturan penyebarannya pada ruang-ruang yang tersedia, untuk menciptakan kesan tertentu, sehingga dapat menolong pembaca untuk mendapatkan kenyamanan membaca semaksimal mungkin. Dikenal pula seni tipografi, yaitu karya atau desain yang menggunakan pengaturan huruf sebagai elemen utama. Dalam seni tipografi, pengertian huruf sebagai lambang bunyi bisa diabaikan. 3. Pewarnaan Pewarnaan penting bagi pencitraan hasil karya desin grafis, karena dengan warna seseorangan akan memahami estetika dari gambar yang kita buat. Warna masuk dalam ilmu nirmana tetapi sebegitu pentingnya sehingga pewarnaan saya buat point tersendiri. 4. Software Software adalah pendukung dari apa yang bisa Anda hasilkan, dilihat dari bidangnya software desain terbagi menjadi dua sofware pengolah grafis 2 dimensi dan pengolah grafis tiga dimensi. Menurut medianya terbagi menjadi tiga, yaitu media cetak, digital dan multimedia. 5. Scetch Lebih mudah dinamai dengan menggambar dengan tangan. Kemampuan menggambar tidak begitu mempengaruhi hasil karya Anda dalam bidang desain grafis, namun orisinalitas dalam menggambar manual akan sangat terasa dan efeknya adalah memudahkan Anda dalam mengolah karya desain menggunakan software. 6. Kemampuan umum Kemampuan umum ini adalah kemampuan tambahan yang membantu dalam proses membuat sebuah karya grafis. Kemampuan umum dalam bidang grafis seperti pengetahuan tentang website ( website grafis seperti flickr, deviantart dsb, website ecommerce untuk menjual karya desain dsb ) Pilar keilmuan yang wajib dimiliki oleh seorang desainer grafis. Wawasan Teknologi Wawasan Sains Wawasan Seni Wawasan Sosial dan Budaya Wawasan Filsafat dan Etika Ruang lingkup desain grafis cukup luas, ekpresi jiwa ANda mungkin akan menambah khasanah desain grafis. Tulisan ini tidak lah cukup dalam mengintepretsaikan desain grafis yang memang begitu luasnya. Saya berharap tulisan ini bisa membantu para pemula untuk mempelajari dunia desain grafis. Selamat bergabung di dunia yang penuh kreasi dan inovasi ini. Semoga Anda menikmati tutorial ini dan jangan lupa bergabung dengan teman-teman yang lain di Facebook AhliDesain, dan ikuti Twitter saya. Jika Anda menyukai artikel-artikel dari saya jangan lupa untuk memasukkannya dalam subscribe ke ahlidesain RSS Feed. Bila ada yang ditanyakan silakan isi pada komentar, saya akan mencoba menjawab secepat dan sebaik mungkin.

Belajar Instruksional Desain : Antara Seni, Ilmu Pengetahuan dan Keterampilan

Ilmu Grafis Belajar Instruksional Desain: Antara Seni, Ilmu Pengetahuan dan Keterampilan. Beberapa mata kuliah saya mengharuskan saya untuk ‘mengutek-utek’ buku manajemen dan kepemimpinan, keduanya mengungkap tentang bagaimana cara bepikir dalam manajemen, kepemimpinan dan alternatif untuk pengembangan dan praktek manajerial yang efektif. Buku-buku tersebut termasuk didalamnya tentang manajemen yang berperilaku layaknya seni, ilmu pengetahuan dan keterampilan. Ada argumentasi yang menyertakan bahwa manajemen yang efektif membutuhkan ketiga hal tersebut sehingga pembacanya yang semula ‘disfungsi’ menjadi berpikir serupa. Saya kemudian memikirkan bahwa konsep tersebut juga berlaku pada dunia desain, membuat saya terus berpikir bahwa cara tersebut bisa digunakan untuk membuat karya desain yang efektif, meskipun juga bisa diaplikasikan pada belajar desain otodidak namun ini merupakan pembahasan yang berbeda. Seperti pada artikel sebelumnya tentang proses kreatif desain yang berfokus pada penggunaan otak kiri dan kanan, artikel ini adalah penjabaran lebih tentang penggunaannya pada kehidupan nyata. Pertentangan desain instruksional (prinsip desain) dan praktek sepertinya terlibat dalam penentuan proses desain berbasis model versus pendekatan lebih konstruktif yang sebaiknya tidak perlu dipusingkan, buat apa terlalu ngotot untuk sebuah pertentang yang tak berujung. Tabel dibawah ini adalah mirip (bukan berarti sama) dengan tabel menentukan manajemen yang efektif, yang saya yakini bisa digunakan untuk mempelajari instruksional desain praktis. Ilmu Pengetahuan Seni Keterampilan Pondasi Logika Imaginasi Pengalaman Bersandar pada Fakta ilmiah Pengertian mendalam tentang kreatif Pengalaman praktek Dipengaruhi oleh Dapat diaplikasikan kembali hal-hal baru Kegunaan Pembuatan keputusan Deduktif Induktif Iteratif / berulang-ulang Strategi utama Perencanaan Visi Mencoba sesuatu Kontribusi Ilmu pengetahuan sebagai analisa sistematis, dalam dujud inputan dan pengukuran Seni sebagai sintesis komprehensif dalam wujud pengertian mendalam dan visi Keterampilan pembelajaran dinamis dalam wujud aksi/tindakan, eksperimen,dan trial error Kebanyakan dari lulusan program sarjana Desain Instruksional dan Pembelajaran Teknologi sebenarnya berada pada ranah kolom ilmu pengetahuan (psikologi, pelajaran manusia, dan desain sistem). Orang yang baru lulus muncul dengan suatu ilmu pengetahuan yang ‘dibengkokkan’ untuk pencarian jati diri, aplikasi tertentu, dan hasil yang bisa diprediksi dari model yang mereka pelajari di bangku perkuliahan dan pendekatan-pendekatan yang diperbaiki dalam tradisi ilmu pengetahuan. Kita dengan cepat (atau mungkin tidak terlalu cepat) belajar dari pengalaman (craft/keterampilan) dari apa yang benar-benar diakui / bekerja / dapat diterapkan dan apa yang tidak, dan juga hal tersebut seringkali merupakan ide kreatif tak terduga dan pengertian mendalam yang meningkatkan / memperbaiki solusi kita (art/seni). Secara jelas, desain yang efektif yang berbasis pengalaman pembelajaran membutuhkan ketiga hal tersebut. Diagram dibawah ini, menjelaskan bagaimana ketiga pendekatan ini untuk belajar desain mungkin saling terkait dan konsekuaensi potensial yang bersandar dominan pada pada setiap orang. Kita semua telah melihat contoh pada tingkat akhir yang ekstrim pada setiap orang. Dengan hanya mengandalkan jenis desain artistik pada suatu proyek mungkin akan menghasilkan roman, kreatif dan menarik perhatian yang menghasilkan sebuah wow dan menginspirasi namun tidak mengajari/mengedukasi. Bersandar pada pembelajaran ilmu pengetahuan yang sudah terbukti secara nyata seringkali akan menghasilkan sesuatu yang ‘kering’, tidak bisa menginspirasi atau instruksi tidak memotivasi yang mungkin dapat dihasilkan pada suatu pembelajaran, tetapi menjadi ‘otak membeku’. Keterampilan merupakan bagian dari ilmu pengetahuan atau seni yang tidak berbentuk, dan seringkali dari desainer berbasis intstruksi yang tidak terlatih berkerja menggunakan akal sehat / pemikiran umumnya sehingga sangat jarang bekerja diluar dari pengalaman pribadi, menghasilkan sesuatu yang ‘hit’, dan tidak bisa mendapatkan suatu hasil yang terbaik. Belajar Desain Antara Seni, Ilmu Pengetahuan dan Keterampilan Kombinasi dari pendekatan-pendekatan dapat juga menjadi kurang dari optimal untuk menghasilkan suatu pengalaman pembelajaran yang efektif. Seni dan Keterampilan yang digunakan bersama-sama tanpa adanya analisa sistematika dari Ilmu Pengetahuan dapat mengarahkan kita pada suatu pembelajaran desain yang tak terorganisir. Belajar Desain Antara Seni, Ilmu Pengetahuan dan Keterampilan Penggunaan seni murni dan keterampilan menggunakan kuas dan warna Keterampilan dan Ilmu Pengetahuan yang digunakan secara bersama-sama tanpa adanya visi kreatif dari suatu Seni dapat mengarahkan kita pada suatu yang tidak ada semangat desain didalamnya, berhati-hati dan berhubungan namun kurang ‘mengkilat’. Belajar desain berdasarkan Seni dengan Ilmu Pengetahuan menjadikanya kreatif dan sistematis, namun tanpa adanya pengalaman dari sebuah Keterampilan dapat menghasilkan pembelajaran yang tidak personal dan tidak berhubungan. Belajar desain yang efektif selanjutnya, dapat sangat mungkin terjadi ketika kombinasi yang susah dimengerti ini antara Seni, Ilmu Pengetahuan dan Keterampilan berjalan beriringan. Ketika ketiga pendekatan berjalan bersama-sama, melalui sebuah kemampuan penuh pembelajaran yang tergabung menjadi satu biasanya hasilnya akan efektif, pembelajaran yang memotivasi berdasar pada realita dari organisasi tersebut diatas. Saya mengumpamakan garis miring tersebut di atas yang mungkin akan dapat dipahami pada hal, subjek, kemampuan dan audience (pendengar) tertentu. Untuk bidang manajemen, buku-buku yang saya baca di atas mengatakan bahwa jika terlalu banyak keseimbangan dalam ketiganya mungkin juga akan berakibat disfungsional sejak tidak ada style kombinasi khusus sama sekali! Barangkali, menjadi suatu pelajaran yang baik untuk instruksional desain sama baiknya dengan bidang manajemen. Saya tidak bisa atau mungkin kurang berani memberikan contoh berupa gambar yang bisa mendiskripsikan pergunaannya secara terpisah (seperti penggunaan ilmu pengetahuan dan seni tanpa keterampilan dan lain sebagainya), karena menurut saya ke tiga hal ini tidak bisa dipisah, yang ada adalah skala kombinasi yang berbeda untuk ketiganya. Misalnya dalam mendesain sebuah logo, maka kita tidak mungkin hanya mengandalkan pengalaman dan seni saja karena akan melibatkan brief dari klien dan pernyataan klien yang nantinya mengarahkan kita pada suatu penelitian (ingat, penelitian adalah bagian dari ilmu pengetahuan / science) dan ketiganya tidak terukur dengan satuan ukuran secara pasti. Kita lihat saja, bagaimana pendapat Anda tentang hal ini? atau mungkin cara saya untuk mendiskripsikannya terlalu rumit untuk dipahami? Semoga Anda menikmati artikel ini dan jangan lupa bergabung dengan teman-teman yang lain di Facebook AhliDesain, dan ikuti Twitter saya. Jika Anda menyukai artikel-artikel dari saya jangan lupa untuk memasukkannya dalam subscribe ke ahlidesain RSS Feed. Bila ada yang ditanyakan, saran, tanggapan dan ide kreatif silakan isi pada komentar, saya akan mencoba menjawab secepat dan sebaik mungkin.

Tips Membuat Desain Publikasi yang Efektif

Ilmu grafis tutorial desain tips membuat desain publikasi yang efektif menarik seperti poster flyer dan baliho kegiatan atau promo iklan untuk menggaet konsumen. Membuat desain publikasi sebenarnya gampang, cuma bermodalkan bisa menggunakan Corel Draw atau Photoshop, tapi masalahnya adalah bagaimana membuat publikasi cetak yang effektif, itu yang susah. Nah,gimana supaya publikasi jadi effektif? atau paling gak diperhatiin orang lah. Sudah umum dalam hal publikasi seperti poster, bilboard, baliho dan selebaran menggunakan warna mencolok, tulisan besar-besar, gambar lucu, ada contact person dan sebagainya. Namun banyak yang tidak mengetahui cara membuat desain publikasi yang menarik sekaligus bisa menggaet konsumen. Pembahasan ini sebenarnya bermula dari hal yang sepele, ada seorang teman yang ingin membuat poster sebuah acara seminar. Namun setelah melihat konten poster yang ditawarkan, saya harus berusaha keras untuk meyakinkan bahwa apa yang ditampilkan tidak harus selalu melulu tulisan yang berjubel. Lihat pada tips membuat desain brosur menarik yang menjadi bahan referensi tulisan ini. Terkait hal tersebut dalam dunia desain ada proses kreatif desain yang terlompati (ingat! desain berawal dari briefing, kemudian olah ide kreatif berupa draft, kemudian baru desain di media komputer terakhir adalah presentasi). Loh, iya begini ceritanya. Ketika ada briefing, maka kita akan disodorkan serangkaian perintah dan akan dijabarkan dalam karya desain (publikasi poster). Padahal teman saya itu sudah membuat tulisan yang buuuuuanyak, dengan ide posternya juga. Jika keadaannya begini maka kita sebagai desainer perlu untuk mengingatkan atau memberi saran bahwa briefing adalah apa yang ingin ditonjolkan. Bukan apa yang ditampilkan, meskipun ada beberapa hal yang tidak bisa dirubah melalui rekayasa ide. Alih alih dalam bidang desain komunikasi visual adalah pertama menggaet untuk membaca (menarik) dan ada informasi yang menunjang, itu saja. Nah klu terlalu banyak informasi, ya CP nya tidak fungsi. Nah ada serangkaian cara agar publikasi menjadi efektif, berikut diantaranya. BUAT HEADLINE yang MENARIK Headline adalah bagian yang paling terlihat oleh pembaca publikasi. Fungsi headline adalah menarik minat target publikasi untuk membaca. Ada dua hal yang harus kita perhatikan waktu menentukan headline sebuah publikasi. Yang pertama adalah headline harus dibuat semenarik mungkin dengan cara membuat headline se-provokatif mungkin tetapi tetap menggambarkan secara keseluruhan hal yang kita tawarkan. Contoh kasus, misalnya untuk sebuah acara seminar “Mengatasi Virus Komputer Tanpa Anti Virus”, headline SEMINAR VIRUS memang representatif tetapi tidak provokatif. Coba bandingkan dengan headline BEBASKAN KOMPUTER ANDA DARI VIRUS !! Mana yang lebih relevan dan signifikan? Hal berikutnya adalah buat publikasi selalu melibatkan target atau calon konsumen, singkatnya gunakan kalimat yang mengajak konsumen berinteraksi. pernah liah sebuah publikasi headline begini : DICARI PO atau DIBUTUHKAN PO. Nggak ada yang salah sih dengan publikasi ini, hanya saja tidak menyentuh target aja, pengiklan hanya menyatakan bahwa dia membutuhkan PO tanpa ada upaya mengajak interaksi target. Coba bandingkan dengan headline Anda ingin menjadi PO? atau Jadilah seorang PO, Pembaca akan merasa diajak berinteraksi, sehingga seolah-olah ada interaksi antara pembaca dan publikasi yang dibuat. Khusus untuk publikasi sebuah acara atau event, biasanya yang dijadikan headline adalah nama acara atau nama event tersebut. Gimana caranya supaya publikasi berjalan effektif? Kalau untuk kasus ini nama acaranya saja yang dibuat memenuhi kriteria untuk jadi headline yang bagus. ISINYA LENGKAP NAMUN RINGKAS Dalam sebuah publikasi semua informasi disampaikan dalam isi. Saran, kalau membuat publikasi, buat informasi yang kalian sampaikan dalam publikasi selengkap dan sedetail mungkin. Kalau publikasi yang kalian buat tentang suatu acara, buat pembaca setelah melihat publikasi mengerti acara apa yang dipublikasikan, begitu juga kalau publikasi tentang suatu produk. Jangan ragu-ragu untuk menggunakan gambar illustrasi dalam isi sebuah publikasi. Karena sebuah gambar mencerminkan sejuta tulisan. Tapi hati-hati karena setiap orang bisa mengartikan gambar dengan cara yang berbeda-beda dan kemungkinan akan menimbulkan pengertian yang divergen (bermacam-macam). Kalau bisa cantumkan contact person, untuk membantu pembaca kalau ada sesuatu yang kurang jelas dalam publikasi. Tapi jangan buat publikasi isinya cuman contact person saja. BAHASANYA DISESUAIKAN DENGAN TARGET KONSUMEN Sebuah publikasi yang baik selalu menggunakan bahasa yang familiar dan mudah dimengerti oleh targetnya. Ingat tingkat pemahaman konsumen adalah inti publikasi yang erat kaitannya dengan komunikasi visual. Jadi sebelum membuat publikasi sebaiknya analisi terlebih dahulu siapa saja yang akan menjadi target publikasi kita. Kalau targetnya masyarakat umum yang kurang mengerti komputer jangan pernah menggunakan istilah-istilah komputer yang ngejelimet alias ruwet. Kalau targetnya orang-orang yang belum tentu ngerti bahasa inggris jangan sekali-kali pake bahasa inggris dalam publikasinya. Tapi tentu kalau kita sudah tau pasti targetnya adalah orang-orang yang bisa bahasa tertentu, ya jangan ragu-ragu pakai bahasa tersebut dalam publikasi karena akan lebih menyentuh target. Kira-kira gampangnya begitu. ILLUSTRASI DESAINNYA Desain dalam sebuah publikasi selain sebagai pemanis dapat juga berfungsi untuk menajamkan maksud publikasi dan menarik mata pembaca untuk melihat dan membaca. Oleh karena itu desain publikasi harus sesuai dengan maksud dan tujuan publikasi dibuat. Kalau publikasi dibuat dengan tujuan untuk menjual suatu produk barang paling tidak ada gambar barang yang akan dijual tersebut. Sedangkan untuk menarik mata pembaca biasanya desain dibuat menggunakan warna-warna yang mencolok dan terapkan filosofi warna. Pesan terakhir dalam membuat desain, desain memang penting dalam sebuah publikasi tetapi apabila desain tersebut terlalu berleihan justru akan membuat orang lain berpendapat bahwa publikasi tersebut norak dan menjadi tidak effektif karena yang membaca akan ill-feel duluan,hahahahaha PEMILIHAN HURUF HARUS TEPAT Untuk sebuah publikasi sebaiknya pilih huruf yang mudah dibaca dan simple. Karena huruf adalah komponen penyusun informasi yang disampaikan dalam publikasi. pernah liat sebuah publikasi, bagus sih, warna yang dipilih cukup mencolok (orange), desain tidak terlalu norak, isi publikasinya tentang suatu acara yang akan dilaksankan dalam waktu dekat. Pemilihan huruf dipelajari dalam tipografi makro yang mengedepankan filosofi, sasaran konsumen dan penggunaan huruf itu sendiri. Tapi waktu cari tahu informasi kapan akan dilaksanakannya acara tersebut, kok ngaak ada ya. Terus cari di publikasi tersebut sampai beberapa lama, ternyata waktu pelaksanannya tertulis besar di tengah publikasi, tetapi dengan huruf yang terlalu keren sehingga saya kira sebelumnya itu gambar. Cukup merepotkan juga kan kalau salah memilih huruf untuk sebuah publikasi, bayangkan kalau yang baca publikasi itu nggak sabaran? Pastinya informasi tidak akan kesampaian. Yah kira-kira seperti itu. Pesan terakhir buat temen-temen yang suka buat publikasi. Satu hal yang jangan pernah kalian lupakan dalam membuat publikasi yaitu jangan terlalu HIPERBOLIS. Buat publikasi iti penting tapi kejujuran konten desain dalam mempublikasikan hal tertentu lebih penting. Semoga Anda menikmati artikel ini dan jangan lupa bergabung dengan teman-teman yang lain di Facebook AhliDesain, dan ikuti Twitter saya. Jika Anda menyukai artikel-artikel dari saya jangan lupa untuk memasukkannya dalam subscribe ke ahlidesain RSS Feed. Bila ada yang ditanyakan, saran, tanggapan dan ide kreatif silakan isi pada komentar, saya akan mencoba menjawab secepat dan sebaik mungkin.

11 Tips Belajar Otodidak

Ilmu grafis 11 tips belajar desain secara otodidak cukup bisa menginspirasi Anda pemula di bidang desain sekaligus trik belajar desain cepat mudah untuk pemula. Hampir semua skill yang saya miliki saat ini diperoleh secara otodidak. Diantaranya saya peroleh dari internet, video tutorial, dan sebagian lagi dari buku. Menurut saya pengalaman dalam belajar secara otodidak ini sudah layak ditulis. Sejak dalam instruksional desain ada tiga hal; ilmu pengetahuan, seni dan keterampilan maka dalam proses desain akan melibatkan ketiga hal tersebut. Namun untuk belajar sendiri apa yang pertama kali perlu dilakukan adalah merupakan suatu yang tidak pasti, ibarat desain adalah kotak persegi bisa saja Anda mempelajarinya dari samping kiri atau tengah atau bahkan dari ujung. Namun kesemuanya akan mengarahkan Anda kepada apa yang disebut dengan desain. Mungkin, apa yang dihasilkan, proses belajar, pola pikir, kemampuan, imajinasi dan lingkungan bisa saja berbeda untuk menciptakan apa yang disebut dengan desain itu sendiri. Kita punya tahapan kita masing-masing yang membuat kemampuan desain kita berbeda meskipun kita memulainya secara bersamaan. Perlu saya tekankan disini bahwa desainer bukanlah mereka yang mampu atau pintar menggunakan software desain saja. Desain tidak melulu mengenai software yang bahkan menggambar pada buku gambar adalah mendesain. Ada serangkaian daftar tips yang saya buat sendiri sekaligus tambahan dari usulan teman-teman untuk belajar desain yang menurut saya bisa dijadikan panduan untuk melakukan hal tersebut, setidaknya saya mendapatkan apa yang saya inginkan untuk masalah ini. Panduan ini bukanlah panduan dasar yang saklek / rigid dan selalu seperti itu, bisa saja berbeda dengan lainnya. 1. Kenali cara berpikir Anda Lebih tepatnya adalah kenali siapa diri Anda. Kita dalam mendesain selalu bekerja dengan skala dominan adalah estetika. Estetika ini masuk dalam seni yang diatur oleh otak kanan. Seperti yang saya sampaikan pada artikel proses kreatif desain yang mengungkap cara kerja otak kiri dan otak kanan dan begitu pula pada belajar desain instruksional yang merupakan langkah pendekatan pendidikan program sarjana desain. Untuk mengetahui apakah Anda pengguna dominan otak kiri atau otak kanan ada juga tes untuk mengetahuinya. Dengan mengetahui bahwa Anda pengguna dominan otak kiri atau kanan, nantinya Anda akan dapat melakukan sesutu untuk menanggapi hasilnya. Seperti melatih otak kanan Anda, melakukan sesuatu yang imaginatif dan berkreasi. Atau bahkan bisa menentukan potensi Anda dalam bidang ini. Begitu pula Anda akan mengetahui cara belajar Anda. Belajar desain secara otodidak sedikit banyak akan mengarah pada desain praktis (belajar yang mengarah pada praktek) yang membuatnya susah atau perlu waktu yang lama untuk memahami konsep desain. Cara belajar berbeda-beda, setiap orang mempunyai cara belajar mereka masing-masing. Sebagian orang mungkin lebih suka belajar teori kemudian menerapkannya. Sebagian lain mungkin akan melewatkan teori dan langsung pada praktek. Sebagian mungkin lebih mudah memahami dengan studi kasus atau observasi dari proyek desain orang lain. 11 tips Belajar Desain Otodidak Kenali juga media belajar yang cocok buat Anda. Apakah Anda lebih nyaman belajar lewat lewat buku, tutorial tertulis, atau mungkin video tutorial? Apakah Anda lebih nyaman dengan pembahasan yang detail atau yang sifatnya teknis, langsung praktek? Untuk mengetahui cara belajar ini membutuhkan eksperimen, mencoba-coba yang kemudian dievaluasi hasilnya. Langkah ini mungkin membutuhkan waktu lama, tapi setelah ini dikuasai, proses belajar Anda akan lebih mudah. Pada dasarnya dengan mengenali diri kita sendiri kita akan mengetahui apa yang bisa dilakukan untuk mengatasinya, Anda akan dapat bersikap. 2. Pelajari Prinsip dan Instruksional Desain Tentu saja Anda wajib tahu tentang prinsip desain, banyak diantara mereka penggila desain tidak mengetahui hal ini namun seringkali menggunakannya secara tidak sadar. Dengan mengetahui prinsip desain terlebih dulu akan membantu Anda untuk membuat karya desain yang tidak hanya menarik namun juga penuh manfaat dan mengedukasi. Banyak yang suka desain (mereka yang berkata asalkan dilihat menarik dan wah, ya sudah) akan kehilangan makna desain mereka, mereka tidak bisa menjabarkan maksud yang mendalam atas apa yang mereka buat biasanya akan susah berkomunikasi dengan klien. Sebagai contoh riil adalah jika Anda tahu perasaan senang dapat diperoleh dengan menggunakan warna kuning (psikologi warna), tentunya untuk menggambarkan kesenangan Anda tidak mewarnai proyek desain Anda dengan warna ungu yang berkesan sedih. Atau juga dalam komunikasi visual Anda bisa mengetahui penggunaan ruang kosong dan nirmana sebagai acuan pembuatan karya desain yang baik dan benar (padahal dalam seni desain tidak ada baik dan benar, namun pendekatan ini masih saja perlu). 11 tips Belajar Desain Otodidak Hampir dalam setiap level pembelajaran masih ada dasar-dasar atau pendekatan-pendekatan yang dapat dijadikan acuan untuk melakukannya dengan tepat. Bahkan dibidang seni murni sekalipun masih ada dasar-dasarnya. Mungkin bagi yang berbakat dibidang seni desain tidak terlalu membutuhkan ini, bagaimanapun seni desain tetap ada pelajarannya yang diakui didunia seni desain. Kita tidak bisa mencampakkannya begitu saja sementara orang lain belajar tentang hal tersebut, minimal sekedar tahu, Anda tidak harus mempelajarinya secara mengakar dan malah ribet. 3. Tentukan Bidang Desain Menentukan bidang desain akan banyak berpengaruh pada apa yang akan Anda pelajari dan apa yang akan Anda hasilkan. Jika Anda menentukan dibidang logo yang sudah itu saja, jangan beralih terlalu cepat sehingga Anda tidak matang dibidangnya. Dunia desain sangatlah luas, Anda tidak bisa mempelajari kesemuanya dan mahir di kesemua bidang. Dengan menentukan bidang desain seperti halnya Anda akan mengetahui batasan-batasannya. Seperti software, teknologi, alat desain, fasilitas, biaya, waktu, tenaga,bahasa dan sebagainya. Terkait dengan bahasa; desain berupa tutorial, review, showcase dan lain sebaginya banyak yang menggunakan bahasa inggris merkipun ada translator seperti google translate namun hasilnya masih kurang memuaskan. Ada baiknya Anda juga sedikit belajar bahasa Inggris. Ada berbagai macam bidang desain dengan syarat kemampuan dan kecakapan desain tertentu yang hampir kesemuanya bisa menghasilkan uang. Namun tidak bisa dipilah-pilah terlalu banyak, ya cuma gara-gara tidak mungkin bisa ditulis disini karena saking banyaknya. Namun bisa saya tulis secara umumnya. Advertising (desain grafis untuk periklanan) Software Design (desain untuk user interface software) Web Design (desain tampilan website) Movie Production (desain movie title, motion graphic) Animation (Design Animator, Character Design, Illustrator Design) Music Visualizer (Visual Jokey, Video Maker) Game Design (desain tampilan game, desain karakter, environment) Printing Industry (manajemen produksi, packaging) Editorial Design (layout koran, desain majalah) Book Design (desain buku) Information Design (desain peta, sign system) Interactive Design (desain aplikasi ATM, skenario interaksi user) Branding Company (logo, identitas, brand developer) Type Design (desain huruf, eksperimen tipografi) dll 4. Pelajari Software Desain yang sesuai Belajar software desain masuk dalam bidang keterampilan dan ilmu pengetahuan. Pelajarilah software desain yang potensial dan sesuai dengan bidang desain yang Anda inginkan. Akan sangat lucu jika Anda ingin belajar desain digital sementara Anda tidak menguasai software desain yang memang berbasis digital. Software merupakan alat desain sekunder, alat utama desainer adalah otak mereka, bagaimanapun menguasai software desain namun tidak ada proyek desain yang Anda hasilkan tanpa estetika atau ide kreatif desain di dalamnya akan membuatnya terlihat ‘kering’ dan tidak mengkilat. Jadi teringat kata-kata teman ‘Good design always made for good purpose’. Dan seringkali kemampuan software desain menjadi hambatan untuk memvisualisasikan ide kreatif kita. Seperti halnya untuk membuat objek tiga dimensi dalam illustrator namun Anda tidak tahu cara membuatnya, hal ini akan bermasalah dan menjadi kendala yang cukup strategis. Meskipun bisa kita cari jawabannya, namun tetap akan menghambat proses seperti pada saat pengerjaan proyek desain kita (ingat! deadline). Software desain jumlahnya sangat banyak saya sarankan Anda perlu ketahui jenis, nama dan kegunaannya. Sekedar tahu saja tidak menjadi masalah, karena dengan mengetahuinya mungkin suatu saat nanti akan bermanfaat. 5. Belajarlah dari seorang ahli. Belajar secara otodidak berarti Anda memiliki sedikit bahkan tidak ada kesempatan untuk bertanya. Usahakan Anda belajar dari orang-orang yang terbaik dibidangnya yang bisa mengajarkan dengan mudah dan jelas, mungkin tidak banyak orang yang bisa mengajari Anda tapi pasti ada. Jangan belajar dari pemula! Pengetahuannya yang terbatas mungkin malah menyeret Anda ke teknik-teknik yang sebetulnya tidak praktis atau malah tidak berguna. Lebih baik belajar langsung dari para ahli yang sudah berpengalaman di bidangnya. 11 tips Belajar Desain Otodidak Mencari seorang ahli tidak sesulit kedengarannya. Di internet, mereka akan ada di situs-situs besar. Di buku, mereka bisa ditemukan di penerbit-penerbit terkemuka. Mudah bukan? 6. Kurangi bertanya, gunakan Google! Di internet ada banyak orang yang baik hati yang menulis tutorial gratis, artikel gratis, software gratis, buku gratis, dan banyak lagi. Itu dilakukan karena memang mereka bisa dan mereka mau. Ini bukan berarti bahwa Anda bisa begitu saja menyuruh mereka unu selalu menjawab atas apa yang Anda tanyakan. Biasakan untuk selalu mencari solusi permasalahan Anda sendiri. Dengan begitu Anda akan merasakan betul atas apa yang Anda usahakan. Jika ada masalah ketika belajar, mulailah dengan mencari pertanyaannya di Google. Mudah saja, tinggal tuliskan pertanyaannya. Database wordpress rusak, tulis saja “restore database wordpress rusak”. Mau mengubah nomor chapter di InDesign, tulis saja “changing chapter number in InDesign”. Saya jamin Anda akan memperoleh banyak link dan alternatif jawaban dari hampir setiap pertanyaan Anda. 7. Buat atau gabung komunitas Komunitas yang baik biasanya aktif, ada kegiatan, dan dinamis. Ada dua jenis komunitas yaitu komunitas di internet dan satunya komunitas di dunia nyata. Pada komunitas didunia maya ada sengkaian etika dan cara yang tersendiri. Sebelum bertanya, pastikan Anda telah mencari di arsip lama. Menanyakan pertanyaan yang sudah ada bisa jadi membuat Anda dianggap spammer. Biasakan juga untuk ikut aktif berdiskusi di pertanyaan-pertanyaan. Ingat bahwa tujuan forum adalah sharing, bukan untuk kita pribadi. 11 tips Belajar Desain Otodidak Pada komunitas didunia nyata biasanya cukup terbatas, hal ini disebabkan adanya pembatasan wilayah, pembatasan keikutsertaan (member), pembatasan kepemilikan (ex: komunitas fotografi wajib punya kamera), dan pembatasan usia. Namun hasil yang bisa diperoleh dari komunitas di dunia nyata ini cukup signifikan, seperti memberi semangat kepada Anda untuk terus melangkah maju dan sebagainya. 8. Kurangi pengalih perhatian Perhatikan apa saja faktor yang bisa mengganggu proses belajar Anda. Faktor ini mungkin saja facebook, twitter, email, atau bahkan pacar dan orang-orang di sekitar Anda. Jika Anda harus sendirian, silakan pindah ke kamar tertutup, yang penting tidak ke kamar tidur. Facebook, twitter, koprol dan jejaring pertemanan lainnya memang bisa membuat Anda tidak fokus namun itu semua hanyalah fasilitas atau sebuah alat. Jika Anda benar-benar memahami apa yang Anda inginkan, cobalah untuk selalu mencari teman desainer. Dengan cara demikian ada kemungkinan menjadi bukan lagi pengalih perhatian. Pengalih perhatian bisa saja waktu dan kondisi Anda sendiri, dan kadang tidak bisa dihindari seperti kewajiban mengurus anak Anda yang masih kecil, segeralah untuk mengurangi beban tersebut. Bukan berarti Anda menghindarinya tetapi kurangi semua beban dan pengalih perhatian tersebut. Beranilah untuk berkata tidak pada hal-hal yang tidak strategis atau krusial yang bisa menambah pengalih perhatian Anda. 9. Aturlah lingkungan Anda Seperti apa yang psikolog katakan bahwa lingkungan akan mempengaruhi pola pikir dan kecenderungan Anda. Bila Anda ingin belajar desain akan sangat memungkinkan Anda mempelajarinya dengan cepat dan mudah jika orang-orang disekeling Anda adalah desainer. Carilah teman desainer yang ada didunia nyata dan begitu pula dunia maya. Kemudian Percakapan Anda, tingkah laku Anda dan cara pikir Anda sedikit-demi sedikit akan bergeser menjadi seolah-olah Anda adalah desainer. 10. Mulai dengan garis besar baru menuju detail Di kelas, Anda belajar dengan panduan kurikulum. Materi belajar dimulai dari tingkat awal dan berangsur-angsur makin tinggi. Ketika belajar otodidak, kita mengatur sendiri apa yang akan dipelajari. Sebaiknya mulailah dengan mempelajari garis besar untuk memahami peran setiap materi. Misalnya Anda ingin belajar membuat brosur yang menarik. Secara garis besar, biasanya desain dimulai dari membidik gamabr dengan kamera, mengeditnya dengan photoshop, baru kemudian dikumpulkan beserta tulisan brief pada CorelDraw atau Adobe InDesign. Jadi, yang perlu Anda lakukan adalah memahami seni dan prinsip dasar desain yang baik kemudian barulah Anda menggunakan software semisal Photoshop dan coreldraw. Dengan memahami alur ini, proses belajar akan lebih terarah dan tentunya menghemat waktu. Belajarlah secara bertahap, sebenarnya itu yang ingin saya sampaikan. Pelajarilah sedikit-demi sedikit dan jangan malu mengakui kemampuan Anda yang ada sekarang. Ada baiknya Anda membuat blog atau sejenisnya untuk menampilkan kemampuan Anda pada about. Mungkin pada awalnya tidak ada kemampuan desain sama sekali, namun sedikit demi sedikit akan berganti. Tulislah perubahan kemampuan secara berkala sehingga Anda mengetahui secara jelas apa yang Anda punya. 11. Tentukan Tujuan Anda Sekarang Sekali lagi ini menjadi bahasan yang teramat penting untuk ditinggalkan dalam tulisan ini. Seorang tanpa tujuan yang pasti akan selalu goyah pada perjalannya sebelum apa yang dicarinya mulai kabur dan pergi menjauh. Maksud utama dari point ini adalah jika Anda sudah mengetahui apa saja pekerjaan yang ada dalam ruang lingkup desain, maka Anda sudah wajib untuk memilih mana yang sesuai dan cocok untuk Anda. Dengan menentukan jenis pekerjaan, bayaran yang ingin Anda capai, hasil desain yang ingin Anda raih, status bisnis, status sosial, waktu Anda ingin mencapainya, kemampuan yang mana Anda mau pelajari dan masih banyak lagi. Bukankah belajar sudah seharusnya menghasilkan? dan akan lebih menarik jika kita menyukainya sekaligus mendapatkan uang darinya bukan? Tentukan sekarang! Dan akan mengarahkan Anda pada sesuatu yang pasti dengan ruang lingkup pasti, waktu yang pasti, hasil yang pasti, dan kemampuan yang pasti. Jika tidak You are not into that. Hal ini akan memicu adrenalin Anda untuk berbuat lebih dan lebih lagi. Tujuan Anda akan mengarahkan Anda padanya. Setidaknya Anda berusaha untuk mencapainya. Tidak mudah belajar desain, tidak semudah membalikkan tangan. Anda akan memerlukan proses dan biarlah waktu menentukan kemampuan Anda. Anda akan diuji dengan berbagai kesulitan ketika mempelajarinya. Tapi yakinlah dengan tekad, passion dan semangat Anda pasti bisa!. Inilah beberapa tips yang saya terapkan dan berguna dalam proses belajar saya. Apakah Anda belajar desain otodidak juga? Jika ada tips yang terlewatkan jangan lupa untuk menuliskan dalam kolom komentar di bawah. Semoga Anda menikmati artikel ini dan jangan lupa bergabung dengan teman-teman yang lain di Facebook AhliDesain, dan ikuti Twitter saya. Jika Anda menyukai artikel-artikel dari saya jangan lupa untuk memasukkannya dalam subscribe ke ahlidesain RSS Feed. Bila ada yang ditanyakan, saran, tanggapan dan ide kreatif silakan isi pada komentar, saya akan mencoba menjawab secepat dan sebaik mungkin.

Rabu, 02 November 2011

Rekam Musik dengan Adobe Audition 1.5

Banyak pilihan piranti pengolah musik digital. Semua punya kelebihan dan kekurangannya. Saya memilih untuk Adobe Audition. Bagi saya piranti yang satu ini cukup handal. Pelajarinyapun relatif mudah. Asal sabar dan telaten, dijamin, hasilnya luarrr biasa.


Ini yang saya lakukan ketika merekam musik (karya sendiri atau orang lain):


# 1. Koneksikan perangkat

Pastikan semua perangkat terkoneksi dengan baik. Uji coba input dengan menkan tuts F10. Maikan alat musik/vocal. Jika indikator led bergerak, berarti pengaturan sudah ok.


#2. Aktifkan Track

Pilih salah satu track (umumnya selalu dimuali dari track 1; track palling atas). Aktifkan tombol R (berarti track siap rekam). Selanjutnya tekan tombol Record. lalu mainkan musik atau instrumen. Jika permainan selesai, tekan spasi untuk menghentikan proses rekam.


#3. Uji Coba

Dengar hasil rekaman dengan menekan space bar. Rekaman anda sejauh ini berhasil.

Ulangi langkua #3 hingga seluruh instrumen dimainkan. Tahap erakhir silahkan mengisi vocal.


#4. Tambahkan Efek

Rekaman anda rampung, namun masih terdengar agak kasar. Saatnya memberi efek pada setiap track. Klik ganda pada track yang akan diberi efek. File audio kini dalam jalur siap diberi efek. Pada menu bar pilih efek, atur sesuai selera. Dengarkan hasil sementara dengan menekan space bar. ulangi langkah ini paa semua track.


#5. Saving

Simpan hasil kerja anda. Setiap track sebaiknya diberi nama sesuai instrumen yang dipakai agar mudah dalam melakukan perbaikan di kemudian hari.


#6. Mixdown

Puas degar hasil karya anda? Simpa dalam format pilihan anda (wav atau Mp3). Seleksi semua track (Ctrl A) lalu pilih menu "Mixdown". Kini file musik anda telah menyatu. Pilih file lalu "Save as". Sorot format yang dikehendaki tentakan nama file dan OK. Selesai.


#7. Uji Coba

Buka piranti Player. Dengarkan hasil karya anda. Asyik kan? Bakar dalam kepingan CD dan berika kepada kerabat sebagai hadiah. Siapa tau bisa jadi ladang bisnis hehehehe.....